Kartini Media
Putri Delphine. Foto: Istimewa

Putri Delphine Anak Rahasia Seorang Raja, Kisahnya Bak Dongeng

Putri Delphine de Saxe-Cobourg (55) adalah anak hasil perselingkuhan mantan Raja Belgia, Albert II (89) yang resmi diakui sebagai anak mantan Raja Belgia pada 1 Oktober 2020. Sesuatu yang dihindari raja dan ratu sejak rumor beredar tahun 1998.

Putri Delphine sebelumnya dikenal sebagai Delphine Boël, adalah hasil perselingkuhan selama 18 tahun antara Albert II dengan dengan aristokrat Belgia, Sybille de Selys Longchamps (82) era 1960-an.

Pertemuan keluarga dibagikan di media sosial. Putri Delphine bertemu saudara tirinya, Raja Belgia, Philippe.

Putri Delphine bersama ibunda, Sybille de Selys Longchamps. Foto: Cordon Press

Keberadaannya Dirahasiakan

Ada seorang putri, namun kehadirannya tidak dianggap dan dirahasiakan. Dia adalah Putri Delphine, anak mantan Raja Belgia, Albert II. 

Albert II naik takhta setelah kematian kakak laki-lakinya pada tahun 1993 di usia 62 tahun. Ia memegang kekuasaan hingga Juli 2013, kemudian mengundurkan diri dengan alasan kesehatan dan digantikan oleh putranya, Philippe.

Dikutip dari berbagai sumber, Putri Delphine mengetahui ayah kandungnya seorang raja saat berusia 17 tahun. Sebelum itu, ia hanya melihat pria kelahiran 1934 tersebut sebagai teman dekat sang ibunda.

Selama 17 tahun hidup, Putri Delphine dibesarkan oleh Jacques Boël. Jacques Boël dikenal sebagai pribadi bijaksana dalam komunitas bisnis Belgia, yang merupakan generasi keempat dari salah satu keluarga terkaya industri baja di sana.

Di sisi lain, Albert II menikah secara sah dengan Donna Paola Ruffo di Calabria Italia pada tahun 1959. Kemudian, ibunda Putri Delphine muncul dan mengakui bahwa ia dan sang Raja selingkuh selama 18 tahun.

Desas-desus perselingkuhan ini pertama kali muncul dalam biografi Ratu Donna Paola diterbitkan pada tahun 1999.

Melewati Proses Persidangan

Fakta tersebut menjadi latar belakang Putri Delphine maju ke pengadilan demi mendapatkan pengakuan serta gelar kerajaan yang sah. Perjuangannya tak mudah, ia harus terus melewati beragam lika-liku hingga akhirnya bisa menang atas Albert II.

Gugatan tersebut ia layangkan sejak 2013, setelah sang ayah turun takhta dan tak lagi memiliki kekebalan hukum. Albert II diminta melakukan tes DNA, tapi ia menolak perintah pengadilan hingga didenda €5.000 per hari.

"Pertama kali saya mengunjunginya (Raja Albert) dan pengacaranya, dia sangat jahat dan membuat saya menangis. Saya tidak pernah berpikir saya akan pergi ke pengadilan. Tapi saya melakukannya dengan prinsip tertentu," kata Putri Delphine dalam dokumenter VTM, dikutip dari Style.

Putri Delphine Menang Persidangan

Penolakan tak membuat Putri Delphine menyerah. Setelah percobaan panjang selama bertahun-tahun, Albert II pada akhirnya kalah dalam persidangan dan baru mengakui Delphine sebagai putri kandungnya di awal 2020 .

Atas kemenangan tersebut, Delphine kemudian dianugerahi gelar putri dan menyandang nama keluarga Saxe-Coburg secara sah pada 1 Oktober 2020.

Momen tersebut ia tandai dengan mengubah username akun Instagram-nya, dari @delphine_boel menjadi @delphine_de_saxe_cobourg.