Google Tergeser, Gen Z Gunakan TikTok Sebagai Mesin Pencari Informasi Online
Kebiasaan Googling kini mulai tergeser tren baru. Generasi Z atau Gen Z tumbuh di era internet mulai
Tantrum merupakan hal lumrah terjadi pada anak sebab beginilah caranya meluapkan kekesalan. Namun, tantrum bisa berubah menjadi masalah apabila anak menjadi rewel, menjerit, dan begitu emosional saat diatur oleh orangtua apalagi terjadi di tempat umum.
Dikutip dari kompas.com, menurut psikolog anak, Emily Mudd, Ph.D, tantrum disebabkan oleh terbatasnya kemampuan anak dalam berbahasa untuk mengekspresikan dirinya saat frustasi.
Karena anak belum sepenuhnya mengerti bagaimana menyampaikan perasaan dan pikiran dengan baik, tentu orangtua harus memberi tahu cara yang benar.
Dengan begitu anak menjadi lebih mudah diatur, tidak agresif, dan stabil secara emosional ketika sedang marah atau keinginannya tak terpenuhi.
Ilustrasi mengatasi anak tantrum dengan memberikan pelukan. Foto: Istimewa
Cara Atasi Anak Tantrum Tanpa Berteriak
Orangtua biasanya ikut terbawa emosi saat anaknya tantrum. Tidak jarang mereka membentak, berteriak bahkan berperilaku kasar kepada anaknya. Padahal cara tersebut tidak dapat meredakan tantrum pada anak. Yang terjadi adalah teriakan dan tangisan anak semakin menjadi-jadi.
Konselor Anak & Remaja Disabilitas, M. Jamal Al-Bakri, S.Psi, M.M, menjelaskan kategori tantrum biasanya sebagai bentuk perilaku ekspresif, anak meluapkan emosinya, dia berguling-guling, dia teriak-teriak itu disebut tantrum.
Penyebabnya, kata Jamal karena salah persepsi antara orang dewasa dalam hal ini orangtua dengan anak sehingga timbul tantrum di tempat umum.
“Konkretnya lebih ke frustasi, stres tinggi,” jelas Jamal dikutip dari Kanal YouTube Majalah Kartini berjudul ‘Ortu Bisa Lega.. Cara Ampuh Hadapi Anak Tantrum Di Depan Umum’, Minggu (27/8/2023).
“Cenderung biasanya (anak) non-verbal,” lanjut Jamal.
Menurut Jamal, untuk menenangkan anak tantrum bukan diajak komunikasi atau berbicara.
“Caranya ditenangkan, dipeluk, ada beberapa hal justru dia butuh itu, ada beberapa hal tergantung pemicunya,” terang Jamal.
“Bila terjadi manipulatif akan beda lagi pendekatannya, bahkan kadang-kadang dialihkan dengan kegiatan-kegiatan yang justru dia berpikir, pengalihan perhatian, ketika dialihkan perhatian, dia lupa atas tantrum itu,” saran Jamal.(*)